Konfigurasi web server di Debian
0. Install Nginx di Debian
Jika sebelumnya sudah pernah install web server lain seperti Apache, nonaktifkan terlebih dahulu karena keduanya memakai nomor port yang sama yaitu 80 untuk protokol HTTP.
Install Nginx.
Uji hasil install Nginx dengan mengakses IP address server di web browser.

Kalau sebelumnya pernah install Apache web server, maka yang tampil adalah halaman default Apache. Hal ini terjadi karena direktori document root (direktori penyimpanan website) Nginx hasil install sama dengan document root Apache sebelumnya di direktori /var/www/html. Sementara document root default untuk Nginx berada di direktori /usr/share/nginx/html.
1. Setting Nginx Server Block (VirtualHost)
Selanjutnya setting Nginx server block, kalau di Apache web server digunakan istilah virtualhost, dalam satu server bisa memasang banyak nama domain/subdomain. Di sini saya akan membuat server block linux.oke dan debian.oke.
Membuat direktori document root di /var/www/linux.oke untuk linux.oke beserta file index.html untuk testing.
Isi file index.html untuk linux.oke.
Selanjutnya document root untuk debian.oke.
Isi file index.html untuk debian.oke.
Selanjutnya ke direktori /etc/nginx/sites-available dan membuat file setting untuk server block linux.oke.
Isi dengan file setting server block.
Selanjutnya server block untuk debian.oke.
Isinya.
Aktifkan file setting server block yang telah dibuat dengan membuat link ke direktori /etc/nginx/sites-enabled.
Testing file setting nginx.
Restart service Nginx.
Pengujian Server Block
Sebelum melakukan pengujian server block di PC client, terlebih dahulu memasukkan IP address server beserta nama domainnya ke dalam file hosts. Di Linux file hosts berada di /etc/hosts dan Windows berada di c:\windows\system32\drivers\etc\hosts.
IP address server yang saya gunakan 192.168.100.1.
Selanjutnya akses nama domain di web browser. Masing-masing domain harus menampilkan halaman index.html yang berbeda dan bukan juga halaman default dari Nginx atau Apache seperti pada gambar di atas.
debian.oke
3. Install Nginx + PHP
Sekarang setting Nginx agar bisa menjalankan aplikasi website berbasis bahasa pemrograman PHP. Sama seperti pada pembahasan Cara Install PHP di Debian 9 Server, PHP yang digunakan yaitu versi PHP 7.2.
Pasang repository untuk PHP 7.2.
Update repository dan install PHP-FPM 7.2 beserta extension (module) yang umumnya dibutuhkan.
Buka file setting php.ini untuk PHP-FPM dan cari cgi.fix_pathinfo aktifkan (hapus tanda 😉 dan ubah nilainya menjadi 0.
Restart service PHP-FPM.
Setting salah satu server block misalnya linux.oke agar bisa menjalankan PHP.
Ubah menjadi.
Restart service Nginx.
Buat file info.php yang berisi pemanggilan fungsi phpinfo() untuk menampilkan informasi PHP.
Isinya.
Terakhir akses http://linux.oke/info.php, hasilnya seperti pada gambar di bawah ini.
Komentar
Posting Komentar